BUDIDAYA dan PASAR EKSPOR LELE
Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan Asia, dan marak dibudidayakan di Thailand, India, Philipina, dan Indonesia. Di Thailand, produksi ikan lele ± 970 kg/100 m2/tahun. Di India (daerah Assam) produksi rata-rata tiap 7 bulan mencapai 1200 kg/Ha.
Selama ini, Thailand, Vietnam, dan Cina telah menjadi eksportir lele ke AS maupun Eropa. Sebagai contoh, Vietnam mampu memasarkan sebanyak 70 ribu ton lele per tahun dengan harga sebesar 2,8 dolar AS per kg. Padahal, potensi produksi Indonesia lebih tinggi dibanding ketiga negara tersebut. Target produksi budidaya lele secara nasional pada 2009 diharapkan mencapai 172 ribu ton, atau naik dari 2005 yang hanya sebanyak 79.020 ton. Sejak 2006 memang telah dirintis ekspor ikan lele dalam bentuk fillet (irisan daging) terutama ke kawasan AS dan Eropa yang permintaannya sangat tinggi. Namun, rintisan ini perlu dioptimalkan, sebab pemanfaatan potensi perikanan budi daya air tawar hingga saat ini baru 10,1%.
Melihat masih cukup bagusnya harga jual dan kebutuhan konsumen lele dalam negeri, peluang ekspor ini lebih cocok untuk budidaya skala besar dan intensif. Pasalnya, untuk menghasilkan 1 kg fillet lele dibutuhkan sekitar 3 kg lele (senilai Rp. 27.000/kg), belum lagi biaya proses fillet dan pengemasan. Padahal, untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain maka harus bisa menjual dengan harga lebih rendah, yakni sekitar 2,6 USD per kg. Untuk ekspor (fillet), ukuran lele lebih dari 800 gram per ekor, berkebalikan dengan untuk konsumsi dalam negeri yang lebih menyukai lele berukuran kurang dari 800 gram per ekor.
Adapun ekspor berupa lele asap, sedang dijajaki ke sejumlah negara di Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan, DR Victor PH Nikijuluw, Indonesia sudah mengekspor ke Singapura dan Malaysia, hanya jumlahnya masih sangat kecil, tidak lebih dari 1 ton per bulan. Daerah yang diproyeksikan memasok lele asap ini antara lain Bogor, Boyolali, Yogyakarta, dan Purbalingga. Ekspor lele asap merupakan diversifikasi ekspor ikan, setelah selama ini ekspor dalam bentuk fillet yang di-packing dan diberi label merk dari Indonesia.
Di Australia, konsumsi dan pasar lele juga terbuka. Menurut Warta Pasar Ikan, sejak tahun 2006 warga Indonesia yang berada di sana sudah mengenalkan kuliner lele, namun bahan baku sebagian besar dipasok oleh Vietnam.
Selama ini, Thailand, Vietnam, dan Cina telah menjadi eksportir lele ke AS maupun Eropa. Sebagai contoh, Vietnam mampu memasarkan sebanyak 70 ribu ton lele per tahun dengan harga sebesar 2,8 dolar AS per kg. Padahal, potensi produksi Indonesia lebih tinggi dibanding ketiga negara tersebut. Target produksi budidaya lele secara nasional pada 2009 diharapkan mencapai 172 ribu ton, atau naik dari 2005 yang hanya sebanyak 79.020 ton. Sejak 2006 memang telah dirintis ekspor ikan lele dalam bentuk fillet (irisan daging) terutama ke kawasan AS dan Eropa yang permintaannya sangat tinggi. Namun, rintisan ini perlu dioptimalkan, sebab pemanfaatan potensi perikanan budi daya air tawar hingga saat ini baru 10,1%.
Melihat masih cukup bagusnya harga jual dan kebutuhan konsumen lele dalam negeri, peluang ekspor ini lebih cocok untuk budidaya skala besar dan intensif. Pasalnya, untuk menghasilkan 1 kg fillet lele dibutuhkan sekitar 3 kg lele (senilai Rp. 27.000/kg), belum lagi biaya proses fillet dan pengemasan. Padahal, untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain maka harus bisa menjual dengan harga lebih rendah, yakni sekitar 2,6 USD per kg. Untuk ekspor (fillet), ukuran lele lebih dari 800 gram per ekor, berkebalikan dengan untuk konsumsi dalam negeri yang lebih menyukai lele berukuran kurang dari 800 gram per ekor.
Adapun ekspor berupa lele asap, sedang dijajaki ke sejumlah negara di Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan, DR Victor PH Nikijuluw, Indonesia sudah mengekspor ke Singapura dan Malaysia, hanya jumlahnya masih sangat kecil, tidak lebih dari 1 ton per bulan. Daerah yang diproyeksikan memasok lele asap ini antara lain Bogor, Boyolali, Yogyakarta, dan Purbalingga. Ekspor lele asap merupakan diversifikasi ekspor ikan, setelah selama ini ekspor dalam bentuk fillet yang di-packing dan diberi label merk dari Indonesia.
Di Australia, konsumsi dan pasar lele juga terbuka. Menurut Warta Pasar Ikan, sejak tahun 2006 warga Indonesia yang berada di sana sudah mengenalkan kuliner lele, namun bahan baku sebagian besar dipasok oleh Vietnam.
Saya seorang mahasiswa pertanian Universitas Jambi
saya ingin mengembangkan budi daya lele di daerah saya.
Tapi saya bingung mencari pasarnya.
Di mana saya bisa mendapatkan pasar tersebut?
halo mas ahmad
Pasar tradisional,, pasar paling mudah untuk menjual segala komoditi kita..
menurut info, tak mungkin bagi petani menjual langsung ke pasar kecuali ke pengijon/tengkulak/ pengepul?
halo mba yanti..
tak ada yg tak mungkin mbak,, pasar terbuka lebar,, kita jeli & mau bergerak,, pasar menanti anda..
kang…. kita baru mau mulai usaha lele…. cuma kita kurang paham tentang harga” beli dan harga jual???
bs kirim via email… yang anda ketahui saja….
terima kasih….
baik pak
buat ibu yanti bagi petani yang hasil produksinya cukup banyak untuk mengatasi permainnan tengkulak dengan cara mendirikan penampungan dan pemasaran sendiri , saya siap kerjasama bu.
ada alamat email nggak pak ? soalnya saya baru nyoba ternak lele, tapi nggak berani besar-besaran soalnya takut nggak bisa menjual nya.. Oh,ya lokasi sy di sumatera selatan
salam kenal tuk mas ardi…saya mahasiswa universitas negeri jakarta, sedang menyusun skripsi mengenai ikan lele,kalo menurut artikel mas ardi,Sejak 2006 telah dirintis ekspor ikan lele dalam bentuk fillet (irisan daging) terutama ke kawasan AS dan Eropa yang permintaannya sangat tinggi. yang ingin saya tanyakan adalah darimana mas ardi peroleh data tersebut dan kemana saya harus mencari sumber informasi yang akurat dan terpecaya mengenai fillet ikan lele untuk bahan referensi skripsi saya ? terima kasih
salam kenal. untuk mencari info ekspor lele yg lebih valid, silahkan anda hub Balai Besar Karantina Bandar Udara Soekarno-Hatta. Pastinya lebih valid, semoga membantu.
terima kasih infonya,1 pertanyaan lagi, kalo tempat yang memproduksi fillet ikan lele di indonesia ada gak? kalo ada di mana tempatnya?terima kasih
Silahkan hub Balai Air Tawar Sukabumi, banyak binaan dari balai tersebut. Atau ke daerah cisaat, banyak pengerajin perikanan di sana. Saya sendiri mengekspor lele ke Malaysia, walaupun harus melalui tangan ke 2. Semoga membantu.
ekspor lelenya hidup atau dalam bentuk fillet. dan alamatnya di mana?
Salam kenal. Fillet pak
Kang ardi. bisa minta kerja samanya untuk pemasaran ikan lele saya yang akan panen insyaallah satu bulan lagi, dan mengenai 5-10 ekor/Kg berap kang ardi buka harga untuk ekspor ke malaysia. trims
Salam kenal. Ada no yg bs di hub pak?
Pak Ardi bagaimana masih menampung ikan lele?
terima kasih
Salam pak eddy, masih menerima pak, selama lokasi masih ada dalam jangkauan saya. Salam, ardi
pak ardi, saya rencananya insya allah 89% mau mulai bisnis pembesaran lele. tolong bantu saya untuk mengekspor lele saya nantinya ya. pak ardi tolong email ke saya no hp pak ardi ya. terima kasih banyak sebelumnya
Salam pak Ennie, saya akan membantu apa yg pernah saya lakukan, saya tidak akan membantu untuk apa yg tdk pernah saya lakukan. Salam, ardi
DIBUTUHKAN SEGERA..!!!!!
Lele konsumsi ukuran 6-7 ekor/kg sebanyak 2 kwintal secara rutin (minimal sebulan sekali).
Diutamakan lokasi dekat wilayah Kota Tasikmalaya/Ciamis/Banjar/Banjarsari.
Yang berminat silakan ajukan penawaran.
hubungi :
Herman
E-mail : hermanhermana@yahoo.com
Hp (sms): 081-323 848 222
Salam pak Herman, silahkan rekan2 yg merasa sanggup memenuhi kebutuhannya, silahkan kontak lgsg yg bersangkutan. Salam, ardi
salam sukses pak ardi saya rio mahasiswa dari sukabumi…saya pemula budidaya lele sangkuriang…saya minta info tentang kemitraan sukabumi dan saya bingung buat menjualnya….mohon infonya pak…thanks…no yg niosa di hub 085720075200
Salam dik Rio, salut untuk niat anda berwiraswasta, tp jgn lupakan sekolah anda. Pemasaran yg palin efisien adalah pasar tradisional, tebal muka tak perlu malu, tawarkan apa yg kita miliki ke pedagang2 di sana. Selamat mencoba, semoga sukses. Salam, ardi
Dear Mas Ardi,
Salam kenal.
Bisa tolong email ke saya alamat email bpk? Apa mas Ardi punya informasi pasar export ikan lele yang bukan fillet? masih utuh dan frozen?
Saalm
maria
Salam ibu Maria, kolam saya berada di Karawang & Sukabumi. Kalau untuk pasar luar dalam bentuk utuh, saya blm tau ibu, tp yg terang resiko mental+rugi ada kalau kirim lele utuh. Salam, ardi
Kang Ardi boleh tau No. Kontaknya? Saya tertarik kerjasama pemasaran lele. Mohon Hub saya di No 081-323 848 222
Salam pak Herman, gmn pak ada yg bs saya bantu? Salam, ardi
mas ardi saya pengepul lele konsumsi dari semarang…. sementara ini saya menjual lele ukuran konsumsi dari 7-12 ekor/kg, masalahnya adalah saya belum bisa pasarkan ukuran lele saya yg sudah kelewat ukuran konsumsi… mungkin saya bisa kerjasama dengan mas ardi buat pasarkan lele k malaysia….
kami bisa stok 1 ton per 2 hari mas….
makasih sblmnya mas….
Salam kenal pak Rudy Arbi, ada no yg bs saya hubungi. Salam, ardi
harga pasaran ikan lele per kilo nya sekang brpa duit yaa>??
Salam pak Lukman Nul Hakim, tergantung daerah pak+lokasi jarak yg di tempuh bandar, penting sekali mencari bandar yg lokasi nya dekat dengan kolam kita. semisal Jakarta harga pasaran bandar skrg Rp.9000-10.500/kg. Salam, ardi
ma’af kang….
saya pengin tau harga pasaran ekspor bawal dan gurame,trz kemana bisa kirim.
Salam ibu christina, harga pasar tergantung permintaan dalam bentuk apa+size apa+FOB mana. Penting untuk di pahami masalah pembayaran, tunai-cek/giro. Untuk partai besar bs memanfaatkan L/C untuk meminimalisir tindakan curang buyer. Salam, ardi
salam kenal mas, punya referensi pemasaran lele di daera surabaya, sidoarjo atau krian?
Salam kenal pak Andy, anda bs mencoba di pasar tradisional, langkah paling mudah. Atau mungkin ada rekan2 lain bs membantu? Salam, ardi
salam kenal semua,rencana saya jg akan mulai pembesaran lele,mungkin ada yg bisa bantu pemasaran utk nantinya.trims sebelumnya
Salam kenal pak Anugarah Hendra, silahkan cantumkan no tlp & lokasi bapak. Salam, ardi